Connect with us

Nasional

Pertemuan Untuk Keakraban, FEB Universitas Trisakti Gelar “Gathering” di China

Published

on

JAKARTA, MLCI – Keluarga Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trisakti (Usakti) baru-baru ini menyelenggarakan “gathering” (pertemuan untuk keakraban) di China, dengan rangkaian perjalanan dari Hongkong, Macau, Zhuhai, Shenzhen, dan Ghoungzhou.

Keterangan pers FEB Usakti, Rabu (19/2/2025) di Jakarta menyebutkan, gathering yang diikuti oleh 201 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) itu berlangsung dari 11 hingga 16 Februari 2025.

Acara itu dilaksanakan, tidak hanya untuk meningkatkan rasa kebersamaan antara dosen dan tenaga kependidikan FEB Usakti, namun juga bertujuan menyatukan tekad guna mencapai FEB yang lebih baik dan lebih maju sebagaimana tertuang pada motto gathering tahun 2025: ”One Team, One Dream and One Spirit”.

FEB Usakti sendiri memiliki 13 Program Studi, yaitu Program D3, Sarjana Terapan, Sarjana, Magister, Proram Profesi dan Program Doktor, dan setiap tahunnya melakukan gathering di tempat yang berbeda.

Pada acara puncak kegiatan gathering yang baru lalu, Dekan FEB Usakti Prof. Dr. Yolanda Masnita Siagian, MM, CIRR, CPM, CMA yang didampingi Wakil Rektor II dan para Wakil Dekan mengajak seluruh dosen dan tendik untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan gotong royong dalam menjalankan tugas.

”Prestasi dan kemajuan fakultas adalah hasil kerja keras dan dedikasi dari setiap individu yang hadir di sini. Semoga acara gathering ini dapat menjadi wadah untuk saling mengenal lebih dekat serta berbagi cerita dan membangun komunikasi yang lebih baik antara seluruh civitas akademika fakultas,” katanya.

Ia berharap ke depan FEB Usakti semakin sukses dan berjaya, terutama menyambut kegiatan perkuliahan semester genap Tahun Ajaran 2024/2025 yang dimulai 17 Februari 2025 ini.

Disebutkan, pada gathering yang baru lalu, saat berada di Macau, rombongan mengunjungi Ruins of St. Paul, Eiffel Macau & Londoners, sedangkan di Zuhai rombongan mengunjungi Sun Moon Shell yang merupakan icon dari kota Zhuhai yang terinspirasi dari cangkang hewan laut, karena Zhuhai berlokasi di pinggir laut.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke kota Shenzhen yang merupakan kota yang memiliki nilai historis tinggi serta merupakan kota perniagaan karena sangat berdekatan dengan Hongkong.

Destinasi terakhir dari kegiatan gathering adalah kota Ghoangzhou yang merupakan ibu kota Provinsi Guangdong di wilayah China Selatan dengan iconnya Yuexiu Park with Five Goats Statue.

Peserta juga berkesempatan mengunjungi mesjid tertua di Ghoangzhou, yaitu Huaisheng Mosque yang didirikan 1.300 tahun yang lalu serta merupakan salah satu masjid tertua di dunia. Humas SMSI Pusat

Bagikan Berita :

Nasional

Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, SMSI Tunjukkan Peran Strategis Media Siber Lokal

Published

on

By

JAKARTA, MLCI – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) turut ambil bagian dalam rangkaian kegiatan peringatan World Press Freedom Day 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komite Tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB) bekerjasama dengan Institute of Journalism (IIJ).

Mengusung tema global “Media Sustainability: Strengthening Democracy & Public Trust”, acara ini bertujuan memperkuat peran media dalam menjaga demokrasi dan membangun kepercayaan publik di era digital.

SMSI hadir dengan menghadirkan booth pameran yang menampilkan visi, misi, serta kiprah organisasi sebagai suara media siber daerah untuk dunia.

Dalam pameran tersebut, SMSI menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi kebebasan pers dan etika jurnalistik melalui empat misi utama yakni Mewadahi dan memperkuat media siber lokal agar profesional dan berdaya saing.

Menjadi mitra strategis dalam pengembangan literasi digital dan kebijakan pers nasional, Mendorong anggota memproduksi konten berkualitas, berimbang, dan bertanggung jawab dan Menjaga solidaritas antar media dan memperluas jejaring kolaborasi lintas daerah.

Dalam poster pameran bertajuk “Suara Media Siber dari Daerah untuk Dunia”, SMSI menggarisbawahi peran penting media daerah dalam menyuarakan kebenaran dan membangun masyarakat melek informasi di tengah derasnya arus digitalisasi.

Stand SMSI ini pun di sponsori oleh berbagai institusi media dan perhotelan ternama, termasuk Siber Indonesia Network (din.co.id), Pusaran.co, siberindo.co, IKEI, Novotel Kota  Tangerang, Mercure Hotel Batam, Pakons Prime Hotel Kota Tangerang, Claro Hotel  Makassar, Horison Ultima Ratu Kota Serang, Golden Tulip Esseential Kota Tangerang.

Aston Hotel Kota Serang, Hotel Episode Gading Serpong Kab Tangerang, Swiss Belhotel, Hotel Asoka Tanjung Lesung Kab. Pandeglang. Novotel Tangerang, Mercure hotels, Pakons Prime Hotel, Claro Makassar, Horison ratu – serang, Golden Tulip, Aston Serang, Hotel Episode Gading Serpong, Swiss belhotel dan lainnya sebagai mitra pendukung.

Partisipasi SMSI dalam ajang ini menunjukkan peran strategis organisasi dalam memperkuat eksistensi media siber sebagai elemen penting dalam ekosistem pers nasional.

Sebagai organisasi media siber terbesar di Indonesia, SMSI ada di seluruh Provinsi hingga kota dan kabipaten di Indonesia, menjadi solusi dalam menyangga keberlangsungan media yang berkualitas.

Ketua umum SMSI Pusat Firdaus mengatakan Hari Kebebasan Pers Sedunia bukan sekadar seremoni, tapi momentum reflektif untuk meneguhkan kembali komitmen pers sebagai penyangga demokrasi.

“Di tengah tantangan era digital, media siber daerah harus menjadi jangkar informasi yang akurat, berimbang, dan beretika,” ujarnya. Minggu (4/5).

Dijelaskannya nya lagi, SMSI hadir bukan hanya untuk menyatukan suara media daerah, tapi juga untuk mengangkat martabat jurnalisme yang cerdas, independen, dan berpihak pada kepentingan publik. Media yang berkelanjutan adalah media yang dipercaya dan kepercayaan itu hanya lahir dari integritas yang tinggi.

“Kebebasan pers adalah napas dari demokrasi, dan jurnalisme yang merdeka adalah cahaya bagi masyarakat. Di tengah arus deras informasi digital, pers harus menjadi kompas moral dalam menunjukkan arah yang benar, bukan sekadar cepat,” ungkapnya.

SMSI berdiri untuk memastikan bahwa suara dari daerah, dari pelosok negeri, tidak hanya terdengar tapi juga dihargai.

Di era globalisasi digital ini, SMSI percaya bahwa kekuatan jurnalisme tidak hanya lahir dari pusat-pusat informasi dunia, tetapi juga dari desa-desa, dari kabupaten, dari media lokal yang bekerja dengan hati dan nurani

“Pers yang bebas bukan hanya tentang hak berbicara, tapi tentang tanggung jawab menyuarakan kebenaran untuk dunia, dari Indonesia,” tutupnya penuh semangat.

Dalam momen ini, Ketua Umum SMSI Firdaus juga sempat berbincang dengan beberapa aktivis pers diantaranya, Ketua KTP2JB Suprapto Sastro Atmojo selalu penyelenggara, Guntur Saragih, Alex Suban, Sasmito, dan Frans Surdiasis. Momen inipun diabadikan dengan sebuah foto bersama.

Pada kesempatan tersebut, Ketua KTP2JB Suprapto Sastro Atmojo mengatakan, kedepan pihaknya berencana menjalin  sinergi dengan SMSI selaku organisasi media siber terbesar di tanah air bahkan dunia.*** (Humas SMSI Pusat)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Nasional

Reformasi Hukum Total dari Hulu ke Hilir Diserukan Ketum DePA-RI

Published

on

By

BANJARMASIN, MLCI – Ketua Umum Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia (DePA-RI) Dr. TM Luthfi Yazid, S.H., LL.M menyerukan segera dilakukannya reformasi hukum secara total, dari hulu sampai ke hilir.

Keterangan pers DePA-RI, Sabtu  (3/5/2025) menyebutkan, seruan pimpinan organisasi advokat tersebut dikemukakan pada pelantikan para advokat baru DePA-RI pada 29 April 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelantikan advokat baru itu dihadiri Sekjen DePA-RI Dr. Sugeng Aribowo; Ketua DPD DePA-RI Kalimantan Selatan Nizar Tanjung, S.H., M.H.; dan Wakil Ketua I Bidang PKPA dan UPA Abdul Hakim, S.H., M.H., M.I.Kom., M.Ap.

Hadir pula Wakil Ketua II Bidang Organisasi dan Keanggotaan Dr. Bahrudin Tampubolon, S.E., S.H., M.Kn dan Wakil Ketua III Bidang Advokasi dan Pembelaan Anggota Rachmad Fadillah, S.H.

Selain melantik advokat baru, Ketua Umum DePA-RI juga akan segera melantik pengurus-pengurus baru di beberapa provinsi lainnya serta mengadakan kerjasama dengan organisasi advokat dari negara lain.

Pada pelantikan advokat DePA-RI yang juga dihadiri pengurus DPD DePA-RI dan sejumlah advokat senior dari organisasi advokat lainnya di Banjarmasin itu Luthfi lebih lanjut menyatakan, pembenahan atau penataan kembali negara hukum harus dilakukan secara komprehensif, totalitas, dari hulu sampai hilir, dari pembuat UU sampai pelaksana UU.

Dalam pidato pengarahannya, Ketua Umum DePA-RI juga mengingatkan agar para advokat yang baru dilantik memegang teguh kode etik advokat, sumpah advokat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sikap ini sangat penting dalam upaya memperjuangkan profesi advokat yang mulia (officium nobile) dengan mengedepankan keadilan bagi siapapun sesuai semboyan DePA-RI, Justitia Omnibus (Keadilan Untuk Semua).

Luthfi juga mengingatkan agar para advokat DePA-RI jangan sampai melakukan perbuatan tercela serta melakukan suap, menyogok, gratifikasi ataupun menghina lembaga peradilan atau Contempt of Court.

Dalam kaitan ini ia mencontohkan adanya dua advokat di Jakarta, Ariyanto Bakri dan Marcella Santoso yang diduga terlibat penyuapan Rp 60 Miliar untuk membebaskan kliennya yaitu PT Permata Hijau Group, PT Wilmar Group, dan PT Musim Mas Group.

Pimpinan DePA-RI juga mencontohkan advokat Lisa Rahmat yang melakukan hal yang sama di Pengadilan Negeri Surabaya yang menyeret nama mantan pejabat MA, Zarof Ricar.

Selain itu ada dua advokat, Razman Arif Nasution dan Firdaus Oiwobo yang dibekukan Berita Acara Sumpahnya sehingga mereka tidak bisa lagi menjalankan persidangan di pengadilan.

Dua advokat itu dianggap melakukan “Contempt of Court” saat sidang di Pengadilan Jakarta Utara. Ketika itu Razman Arif mengeluarkan kata-kata kotor kepada hakim dan Firdaus Oiwobo naik ke atas meja di ruang sidang.

Luthfi kemudian mengapresiasi Langkah MA yang memutasi 199 Hakim dan 68 Panitera setelah terjadinya tiga kasus tersebut serta berharap pesan MA itu dipahami oleh para hakim di seluruh Indonesia.

Akan tetapi langkah itu menurut dia belum cukup, sebab pembenahan atau penataan kembali negara hukum harus dilakukan secara komprehensif, totalitas, dari hulu sampai hilir, dari pembuat UU sampai pelaksana UU.

Praktik mafia hukum dan korupsi yudisial itu muncul karena adanya demand dan supply. Tak akan ada suap kalau tak ada penyuap dan penerima suap. Ada yang menawarkan, ada yang menerima. Tapi kalau ditolak tawarannya, maka tak akan ada suap.

Luthfi menekankan bahwa memberantas atau mereduksi praktek suap harus dimulai dari level kepolisian, karena rekayasa perkara bisa dimulai dari tingkat penyidikan. Begitu juga “hengki-pengki” dapat juga terjadi di level kejaksaan dan pengadilan.

Polisi selaku penyidik, jaksa selaku penuntut, advokat yang membela dan hakim yang memutus sama-sama punya peran penting akan timbulnya praktek suap menyuap, dan tak kalah pentingnya adalah panitera yang menjadi penghubung antara advokat, jaksa dan hakim.

Tapi menurut Pengacara Calon Presiden RI dalam sengketa Pilpres 2019 dan 2024 ini Indonesia harus memiliki Undang-undang Contempt of Court (UU COC). Tidak cukup terkait penghinaan kepada lembaga peradilan hanya diatur dalam pasal-pasal terpisah dalam KUHP, dan Luthfi menyayangkan sampai saat ini Indonesia belum memiliki UU Contempt of Court.

Maka, menurut Ketua Umum DePA-RI, kini sudah saatnya DPR menginisiasi serta menggoalkan UU COC yang harus dibuat dengan partisipasi publik dan kajian akademis yang mendalam. DPR tidak boleh “main sulap” dalam meloloskan sebuah RUU menjadi UU.

Dikatakannya, bukan hanya negara-negara yang menganut sistem common law seperti Singapura, Australia, dan New Zealand yang menganggap aturan COC penting, bahkan negara komunis seperti China atau Jepang yang homogen menganggap COC adalah masalah yang serius untuk mewujudkan peradilan yang merdeka dan imparsial (free and impartial tribunal).

Bagi Luthfi, COC bukan hanya dapat dilakukan oleh seorang advokat, namun juga oleh pengunjung sidang, jaksa, dan bahkan hakim sendiri, sebab COC itu adalah penghinaan terhadap lembaga atau institusi.*** (Release Humas SMSI Pusat)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Kabupaten Lahat

Hardiknas 2025 : Ketua PGRI Lahat Mari Kita Jadikan Pendidikan Sebagai Alat Perubahan

Published

on

By

Jurnalis : Herlan Nudin

LAHAT SUMSEL – MLCI – Momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Lahat menjadi refleksi penting bagi para pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Salah satunya datang dari Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lahat, Dr. Hasperi Susanto, S.Pd., M.M., yang memberikan pandangan penuh makna mengenai esensi pendidikan.

Dalam wawancara usai upacara Hardiknas yang digelar di SMP Negeri 1 Lahat Selatan, Jumat (2/5), Dr. Hasperi mengutip sebuah kiasan inspiratif, “Pendidikan bukan hanya mengisi air dalam ember, tapi juga harus bisa menyalakan api.

Menurutnya, pendidikan sejati bukan sekadar menjejalkan informasi dan pengetahuan ke dalam diri siswa, tetapi harus mampu menumbuhkan semangat, kreativitas, dan cita-cita tinggi dalam diri setiap anak.

“Kita ingin pendidikan di Kabupaten Lahat tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga membentuk karakter, membakar semangat belajar, dan membangun masa depan cerah bagi para peserta didik,” ujar Dr. Hasperi.

Ia juga berharap seluruh elemen pendidikan – mulai dari guru, kepala sekolah, orang tua, hingga pemerintah – dapat terus bersinergi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung potensi setiap anak.

“Dengan semangat Hardiknas ini, mari kita jadikan pendidikan sebagai alat perubahan yang membebaskan dan memerdekakan, bukan membatasi. Semoga anak-anak kita menjadi generasi hebat yang membanggakan,” pungkasnya.

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!