Connect with us

Sumatera Selatan

Kasus Proyek Laboratorium Dinas ESDM Sumsel Hilang, Rp2,9 Miliar Terbilang

Published

on

Release SMSI Sumsel –

PALEMBANG. MLCI – Release yang diterima media ini pada Selasa 27 Agustus 2024, bahwa proyek pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan (Dinas ESDM Sumsel) memasuki babak baru. 

Pada tahun 2021 Dinas ESDM Sumsel mengerjakan proyek tersebut senilai Rp2.968.459.753,- atau Rp2,9 miliar lebih yang bersumber dari APBD.

Sementara, tahun 2024 dinas tersebut kembali melaksanakan kegiatan laboratorium menggunakan anggaran yang jauh lebih sedikit dengan total biaya Rp355.955.427.

Mengapa Dinas ESDM Sumsel menganggarkan kegiatan serupa tahun 2024 yang seharusnya bisa direalisasikan dengan anggaran tahun 2021?..

Berikut laporan media anggota Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Bermula dari informasi yang diketahui, ada empat pegawai Dinas ESDM Sumsel dikabarkan telah diperiksa olah pihak kejaksaan. Terkait pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air senilai Rp2,9 miliar lebih tahun 2021. Mereka yang sudah diperiksa diketahui berinisial AG (bendahara pengadaan), R (staf laboratorium dan geologi), Hl (kasubag keuangan), dan Id (PPTK).

Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah ST MSi selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) masih belum berkenan menjawab konfirmasi setelah berapa kali dihubungi. Bahkan saat kantornya di Jl Angkatan 45 No 2440 Palembang digeruduk wartawan, kepala dinas masih juga belum ditemukan.

Meski demikian, Kepala UPTD Geologi dan Laboratorium Dinas ESDM Sumsel, Ilham Afriandy ST didampingi Derhanita Ramlah ST Kepala Seksi Laboratorium tidak banyak berkomentar terkait masalah ini. “Saya tidak tahu permasalahan ini. Karena saya menjabat di sini akhir tahun 2021 di bulan November. Supaya lebih jelas, temui saja kepala yang lama Idham, sekarang sebagai Kabid Ketenagalistrikan di gedung depan, lantai 3. Terimakasih kunjungannya. Kami senang didatangi,” ungkap Ilham, Senin (26/08/2024).

Sementara, Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sumsel, Idham ST yang disebut turut diperiksa bersama tiga pegawai lainnya akhirnya buka suara. Saat itu Idham menjadi Kepala Laboratorium sekaligus pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air senilai Rp2,9 miliar tahun 2021.

Idham mengatakan, pengadaan itu sudah selesai. Kerja sudah, selesai diperiksa, sudah lama tahun 2021. “Segala kegiatan di sini dapat laporan terus dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pengaduan dan permohonan ‘klarifikasi’ segala macam. Ada yang ditanggapi ada yang tidak. Tiba – tiba jaksa manggil,” ungkapnya.

Judul pemanggilan, kata Idham, klarifikasi. Diperiksa segala berkas. Karena klarifikasi tetap saja bawa berkas. “Saya rasa, tidak ada masalah. BPK sudah meriksa, Polrestabes (Palembang) sudah meriksa. Terakhir baru kejaksaan (Kejati Sumsel). Tidak ada namanya SP3,” ungkap Idham.

Idham mengatakan, sudah tiga kali pindah tugas, dan barang itu sudah di Lab. “Saya juga lupa, siapa (saja) yang memeriksa, sudah lama. Kami juga tidak mengelak. Kalau ada pengaduan, kami hadapi,” timpalnya.

Disinggung untuk pengadaan alat laboratorium tahun 2024 namun anggarannya lebih kecil, kata Idham, kalau ada kegiatan tentu ada anggaran. “Untuk beli bahan kimia, memang ada, tapi saya tidak hapal. Pasti ada sedikit – dikit,” tukasnya.

Senada diungkapnya, Idham mengaku, tidak ada masalah lagi dan perkara tersebut dianggap sudah selesai. “Sudah selesai. Sudah diperiksa (tahun 2023). Bahkan sudah dicek ke kantor (Dinas ESDM Sumsel). Kalau tidak salah, setelah pemeriksaan dari kejaksaan (Kejati Sumsel),” ujarnya Minggu (25/08/2024).

Menurut dia, dirinya dan sejumlah pejabat dinas tersebut juga telah diperiksa pihak kejaksaan. “Bendahara (pengadaan) dipanggil. Dipanggil semua. Kalau tidak salah, diperiksa ke lapangan juga. Memang tidak ada masalah dan tidak terbukti,” ungkapnya .

Apalagi, lanjut dia, pemeriksaan hanya dilakukan sebatas klarifikasi. Tidak ada surat penghentian penyidikan perkara (SP3). “Pemeriksaan cuma klarifikasi, masalah SP3 tidak ada,” tegasnya.

Diketahui, pada 2021 anggaran tender pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air Rp2.968.459.753,- (Rp2,9 miliar) dengan kode RUP 29867848. Tender proyek tersebut diikuti 31 perusahaan dan berhasil dimenangi PTRL. Data Rencana Umum Pembiayaan (RUP) tahun 2021, spesifikasi peralatan yang dibeli dari pagu anggaran Rp2,9 miliar itu terdiri dari Infra Red Sulfur Analyzer, Automatic Bomb Calorimeter, Spektrofotometer UV/VIS, dan Water Purification System. Selanjutnya, AAF Furnace, VMF Furnace, Analitycal Balance, pH meter portable, DHL portable, TDS Handheld, Micropipette (Uk. 100 – 1000 µL), Micropipette (Uk. 1 – 10 ml).

Sebagai perbandingan, tahun 2024 Dinas ESDM Sumsel kembali menganggarkan pembelian bahan kimia dan pemeliharaan laboratorium batu bara dan air. Rincian biaya laboratorium Dinas ESDM Sumsel tahun 2024 terdiri dari belanja bahan kimia laboratorium batu bara dan air Rp118.414.795, belanja jasa konsultasi akreditasi laboratorium lingkungan Rp98.990.632. Selanjutnya, belanja pemeliharaan alat dan mesin, alat laboratorium dan unit laboratorium umum Rp70.000.000, serta pemeliharaan rehab gedung laboratorium Rp68.550.000.

Menanggapi itu, lanjutnya, semua peralatan yang dibeli tahun 2021 masih ada dan digunakan. Meskipun saat ini dirinya sudah tidak lagi bertugas di laboratorium. “Alatnya masih ada, masih berfungsi. Malah kami gunakan. Saya sudah lama tidak lagi (di laboratorium),” ujarnya.

Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kasi Penkum Kejati Sumsel), Vanny Yulia Eka Sari SH MH mengatakan, pihaknya belum menerima informasi adanya pemeriksaan kasus pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air senilai Rp2,9 miliar di Dinas ESDM Sumsel tahun 2021. Apalagi jika perkara tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Menurut dia, perkara yang masuk ke Penkum jika sudah berstatus penyidikan. “Kami belum bisa ngasih info terkait itu. Kalau masuk ke Penkum yang sudah proses penyidikan,” ungkap Vanny kepada pers, di kantor Kejati Sumsel, Rabu (21/08/2024).

Kasi Penkum menambahkan, setiap penyelidikan belum bisa diinformasikan. Itu karena belum membuat terang suatu perkara. Sejauh ini, lanjut Vanny, dari semua penyidikan perkara yang masuk, belum ada informasi terkait penyidikan kasus pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air senilai Rp2,9 miliar di Dinas ESDM Sumsel tahun 2021.

“Untuk yang ini (kasus pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air di Dinas ESDM Sumsel) belum ada info ke kami. Kalau selama ini perkara yang sudah naik sidik (penyidikan) belum ada. Kalau lidik (penyelidikan) masih belum bisa. Kalau sidik bisa kami infokan. Kalau lidik (penyelidikan) masih belum membuat terang,” ungkap Kasi Penkum.

Vanny menegaskan, jika perkaranya naik ke proses penyidikan, pasti akan diinformasikan kepada publik. “Kalau misalnya sudah masuk ke kami, pasti gak ada yang tidak kami infokan,” tandasnya.***

Bagikan Berita :

Sumatera Selatan

Puluhan Unit Mobil Dinas Belum Dikembalikan, H. Arlan Bentuk Timsus

Published

on

By

PRABUMULIH SUMSEL, MLCI – Wali kota Prabumulih, H. Arlan mengaku geram setelah mengetahui masih banyak kendaraan dinas yang belum dikembalikan dan bahkan ada yang tidak diketahui keberadaannya.

“Setidaknya ada 37 unit mobil dinas yang belum dikembalikan dan tidak diketahui keberadaannya,” tegas H. Arlan, kepada awak media, Selasa, 17 Juni 2025.

Arlan juga mengaku prihatin, dari puluhan kendaraan dinas tersebut, diketahui ada beberapa kendaraan dinas yang diduga telah digadaikan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Ia juga telah membuat langkah cepat, dengan memerintahkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kota Prabumulih, Wawan Gunawan, untuk segera melakukan pendataan ulang terhadap seluruh aset bergerak, khususnya kendaraan dinas, dan segera menariknya ke tempat penyimpanan resmi.

“Ini harus ditertibkan. Jangan sampai aset negara dibiarkan raib begitu saja. Kita akan bentuk tim khusus untuk menelusuri dan mengamankan seluruh aset yang belum kembali,” ujar Arlan dengan nada serius.

Langkah ini, menurut dia, merupakan bagian dari komitmen Pemerintah kota Prabumulih dalam mengelola aset daerah secara transparan dan akuntabel. Diharapkan, dengan tindakan tegas ini, ke depan tidak ada lagi pihak yang menyalahgunakan fasilitas negara demi kepentingan pribadi.*** (SMSI Prabumulih)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Sumatera Selatan

Berlangsung Khidmat, Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Pelantikan Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad dan Wakil Bupati Arifai periode 2025-2030 yang dipusatkan di Griya Agung Palembang berlangsung hikmad. Senin (16/6).

Joncik dan Arifai dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumsel, Forkompimda Sumsel, para pejabat Provinsi Sumsel, Forkopimda Empat Lawang dan sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkab Empat Lawang.

Selain itu pelantikan tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Dalam Negeri Arya Bima, Gubernur Bengkulu dan Bupati Lahat.

Disela-sela kegiatan, Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad menyatakan siap melanjutkan program pembangunan melalui visi-misi Empat Lawang Madani Jilid II.

“Alhamdulillah, kami akan segera melanjutkan visi dan misi Empat Lawang Madani Jilid II yakni Makmur, Aman, Damai, Agamis, Nasionalis dan Indah,” jelasnya.

Joncik juga berkomitmen membangun daerah dengan memperhatikan kelestarian lingkungan serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.

“Kami juga ingin memberikan pelayanan terbaik, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Rumah Sakit Empat Lawang pernah menjadi yang terbaik kelima secara nasional selama dua tahun berturut-turut,” urai Joncik.*** (Herlan)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Sumatera Selatan

Keuntungan BUMDes Rp.87 Juta Dibagi-Bagikan Kades ke Warga

Published

on

By

OKU SELATAN SUMSEL, MLCI  – Program ketahanan pangan yang dikelola Pemerintahan Desa (Pemdes) Kota Batu Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan berbuah manis.

Dalam kurun waktu setahun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kota Batu bidang perikanan menghasilkan laba bersih mencapi Rp 87 juta.

Kepala Desa (Kades) Kota Batu Nurmansyah kepada awak media menjelaskan, saat musyawarah dengan perangkat Desa beberapa waktu lalu berinisiatif untuk membagi-bagikan keuntungan dari budidaya ikan yang dilakukan BUMdes ke masyarakat berupa pembagian sembako gratis.

“Alhamdulillah dari tiga kali panen dalam setahun, terkumpul laba sebesar Rp 87 juta dari keramba apung di Danau Ranau milik Desa Kota Batu,” ucapnya. Sabtu (7/6).

Pembagian sembako gratis untuk masyarakat Desa Kota Batu tersebut dilakukan pada Rabu 6 Juni 2025 di halaman rumah Kades Nurmansyah.

“Keuntungan dari keramba apung milik Desa Kota Batu itu bisa dinikmati bersama oleh warga Desa Kota Batu,” terang Nurmansyah.

Secara tekhnis, pembagian sembako itu dibagi berdasarkan Kartu Keluarga (KK) warga yang berdomisili di Kota Batu.

“Totalnya ada 930 kepala keluarga yang tersebar di 12 dusun di Kota Batu mendapatkan bantuan sembako gratis dari pemerintahan Desa Kota Batu. Kalau dalam satu rumah ada 2 atau tiga KK, maka kita bagikan sesuai dengan jumlah KK yang ada,” bebernya.

Nurmansyah mengaku bangga karena sangat jarang usaha desa yang membuahkan hasil. Dan, Alhamdulillah untuk Desa Kota Batu sektor usaha bidang ketahanan pangannya bisa beberikan laba dan menguntungkan setiap empat bulan sekali.

“Karena usaha desa berupa keramba apung ini menguntungkan, Kami berencana tahun ini akan menambah kotak keramba kembali sekaligus usaha ini merupakan program desa dalam mendukung program pemerintah khususnya dalam upaya ikut serta menjaga ketahanan pangan nasional,” pungkas Nurmasnyah.*** (Release SMSI Pusat)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!