Seni Budaya
Ini Rencana Nikita Willy Bulan Madu ke Antartika

JAKARTA, MLCI – Seperti dilansir dari https://celebrity.okezone.com yang tayang pada 18 Oktober 2020 lalu, Nikita Willy punya cara sendiri untuk menikmati bulan madu di tengah pandemi. Tak main-main, Nikita Willy mempersiapkan bulan madu ke Antartika.
Berangkat dari hobi yang sama, membuat keduanya dikabarkan telah mempersiapkan bulan madu jauh-jauh hari sebelum pernikahan mereka berlangsung.
Ditemui di kediaman Nikita Willy di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, usai akad, Rina Dianatri, bibi dari wanita 26 tahun tersebut menyebut bahwa keponakannya telah mempersiapkan bulan madu untuk dijalankannya bersama sang suami tahun depan.
Pada Juni atau Juli 2021, Nikita dan Indra akan menjalani liburan ekstrem ke Antartika.
“Nikita sih inginnya bulan madu tahun depan. Sudah didaftar untuk bulan Juni apa Juli gitu ke Antartika. Tapi kalau mereka memang hobi traveling yang ekstrem,” ungkap Rina.
Sebelumnya, dalam sesi konferensi pers virtual, Nikita Willy memang sempat menyebut bahwa rencana ke depan dirinya bersama sang suami adalah berlibur.***

Kabupaten Lahat
Bupati Lahat Hadiri Pengumuman Dan Penyerahan Hadiah, Lomba Menulis Satu Desa Satu Cerita

Lahat, SUMSEL – MLCI – Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah Lomba Menulis “Satu Desa Satu Cerita” Dihadiri langsung Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi S.E, Asisten 1, jajaran Kepala OPD Pemkab Lahat, Ketua PGRI Lahat, Dr. Hasperi Susanto, S.Pd,.M.M dan peserta lomba. Selasa, (19/8/2025), Bertempat di Pendopo’an Rumah Dinas Bupati Lahat.
Dalam sambutan, Ketua PGRI Lahat. Dr. Hasperi Susanto S.Pd,.M.Si mengatakan, ‘kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan Galakan literasi, “Sebagai wadah kepada Guru dan masyarakat, jadikan literasi pilar mutu pendidikan dan cerita dokumentasi ini berharga kemudian hasil karyanya juga dibukukan, dan Sebelum dibukukan akan di sortir terlebih dahulu.” Kata Hasperi
Sementara, Bambang Budiono sebagai Dewan juri menyampaikan, latar belakang satu Desa satu Cerita ini setiap Desa itu unik, Menurut Bambang, khas keunikan bentuk sejarah setiap desa masing-masing. “Kearifan lokal seluruh peserta lomba ada 37 memilih, ada 6 juara, 3 juara, 3 juara harapan. Yang juara di pilih dengan yakni kriteria yang bagus kedalaman cerita dan moral,” Jelasnya.
Selain itu, Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi S.E menyampaikan, hari ini Saya menyaksikan sebuah momentum penting dalam geliat literasi di Kabupaten Lahat, Yaitu : pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah lomba menulis satu desa satu cerita.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PGRI Kabupaten Lahat yang terus konsisten menggeliatkan Gerakan Literasi, kepada Lahat online.com dan Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Lahat yang telah turut mendukung kegiatan ini,
Ini merupakan Karya-karya yang terpilih, dan nantinya akan di bukukan. Bukan hanya menjadi catatan indah, tetapi juga jejak peradaban yang akan di wariskan kepada generasi mendatang. “Buku adalah saksi perjalanan dan setiap tulisan adalah energi untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menata kota dan membangun desa. “Jelasnya Bupati Lahat
Seraya menambahkan, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga tentang memahami mengkritisi dan melahirkan gagasan yang mana Melalui literasi kita membangun masyarakat yang cerdas, kritis dan berdaya saing.
Kemudian, Penerbitan buku dari karya peserta lomba ini adalah bukti bahwa ide dan pengalaman dari desa-desa dapat menjadi Inspirasi bagi banyak orang. “Kepada para pemenang, saya ucapkan selamat atas prestasi yang di raih. Semoga kemenangan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya lebih baik lagi. Kepada seluruh peserta yang belum berkesempatan menjadi pemenang, Ujarnya Ia, janganlah berkecil hati. Kalian semua adalah pemenang dengan karya yang telah di torehkan. “Teruslah menulis, teruslah berkarya Karena melalui tulisan lah kita dapat menata kota dan membangun desa, “pesan Bupati Lahat
Jurnalis : Herlan Nudin
Seni Budaya
Kombinasi Teater Bangsawan dan Modern dengan Dongeng “Dul Kancil”

Release SMSI Sumsel –
PALEMBANG, MLCI – Puluhan penonton dari kalangan pelajar dan mahasiswa antusias menyaksikan pementasan teater Dongeng Bangsawan Dul Kancil. Pertunjukan drama adaptasi naskah “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C Noer itu digelar di Aula Prof Bochari Rachman MSc Universitas Bina Darma Palembang.
Dr Yanti Pasmawati ST MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Universitas Bina Darma Palembang mengatakan, pementasan teater tersebut merupakan inovasi dan kreasi mahasiswa. “Pementasan teater ini dibuat dengan inovasi dan kreasi yang luar biasa dan sangat penting diapreasiasi,” ungkap Yanti dalam sambutannya, Rabu (10/01/2024).
Menurut Yanti, pementasan teater menjadi agenda rutin tahunan yang digelar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Di samping untuk melestarikan seni budaya tradisi Sumatera Selatan. “Kegiatan rutin dilakukan prodi PBI dengan melestarikan seni budaya, khususnya di Sumsel. Warisan budaya ini tidak hanya untuk diadopsi tapi juga dikembangkan,” harapnya.
Dikatakannya, mahasiswa asing asal Amerika Serikat yang kuliah di UBD pernah mementaskan teater tradisi. Teater tradisi tidak hanya diperankan mahasiswa lokal, tapi juga mahasiswa asing. Mahasiswa international student class UBD juga pernah mementaskan teater tradisi di Selangor Malaysia. “Pentas Dul Kancil ini kolaborasi drama tradisi bangsawan dan teater modern (dengan dongeng/fabel). Ini inovasi yang harus dikembangkan,” imbaunya.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FSH UBD, Dr Hastari Mayrita MPd menambahkan, pementasan teater diusung sebagai upaya mendukung capaian perkuliahan. “Pentas teater ini digelar setiap tahun. Diselenggarakan mahasiswa untuk memenuhi capaian perkuliahan di program studi,” ujar Hastari.
Bukan hanya itu, tambah Hastari, pementasan teater merupakan karya mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. “Pentas ini karya mahasiswa, terutama menghasilkan keterampilan dalam bidang bahasa dan sastra. Khususnya seni pertunjukan teater,” ungkapnya.
Diketahui, pertunjukan tersebut mengkolaborasikan drama tradisi bangsawan dan dongeng/fabel dengan teater modern. Menyoroti fenomena kleptomania dalam psikologi masyarakat akibat krisis ekonomi. Pesan moralnya agar generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa dapat terhindar dari perilaku tidak terpuji seperti mengambil hak orang lain, mencuri uang/harta dan aset negara atau perusahaan tempatnya bekerja/berkarier kelak setelah lulus studi.
Dalam pentas ini, mahasiswa mengombinasikan perpaduan naskah drama modern, cerita rakyat lisan berupa dongeng, dan teater bangsawan. Terdapat kemiripan karakter tokoh lakon ini dengan dongeng si kancil yang populer di tengah masyarakat.
Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Dalam pertunjukan ini, dongeng yang dipilih berupa fabel (cerita kehidupan para binatang yang bertingkah laku seperti manusia). Dekonstruksi fabel menjadi sebuah teguran alternatif lakon ini menyajikan tentang kehidupan manusia yang bertingkah laku seperti binatang. Termasuk dalam rias tokoh lakon ini.
Sementara, konsep teater bangsawan diangkat dari seni pertunjukan melayu yang tidak berangkat dari syair Hikayat Abdul Muluk. Gaya pemanggungan teater bangsawan termasuk komedi stambul yang menggabungkan seni drama, tari, dan musik serta mengangkat cerita istana. Hanya saja pada lakon ini, nuansa istanasentris diganti sebagai perbincangan rakyat dan pekerja yang membicarakan kehidupan para bangsawan.***
Seni Budaya
Dapat Gelar Bangsawan, Ini Harapan Ketua DPC PDIP Lahat Yulius Maulana

Jurnalis : Herlan Nudin
Lampung – MLCI – Mantan Wakil Bupati Empat Lawang dinobatkan sebagai bangsawan setelah mendapat Lencana Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung.
Penobatan terjadi lewat prosesi pemberian Piagam Adat dan kopiah Lampung oleh Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23, Pangeran Edward Syah Pernong, Sabtu (28/10/2023).
Yulius Maulana menyampaikan rasa terhormat dan ungkapan terimakasih atas pemberian gelar tersebut.
“Tentu gelar bangsawan yang disematkan ke saya ini adalah suatu kehormatan dan menjadi tanggung jawab moral yang perlu saya jaga,” kata Yulius Maulana dalam keterangannya yang diterima media.
Ketua DPC PDI Perjuangan Lahat itu telah menjadi bagian dari keluarga kerajaan adat Lampung. Menurutnya, gelar bangsawan menandakan keakraban dan kekeluargaan.
“Alhamdulillah saya sudah menjadi bagian dari keluarga besar Kerajaan Adat Lampung,” ungkapnya.
Terakhir, Yulius Maulana berharap dengan penyematan gelar bangsawan bukan hanya bermanfaat pada dirinya namun juga kepada masyarakat.
“Semoga bermanfaat kepada saya dan yang pasti harus bermanfaat juga untuk sesama,” tuturnya.
“Saya juga tertantang untuk semakin berani dalam melakukan hal yang saya anggap benar. ” tandasnya.
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
4 Pria dan 1 Wanita Terduga Pelaku Narkoba Diringkus Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Team Tiger Polres Lahat Kembali Tangkap Terduga Pembunuhan
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Dua Pasal Hukum, Dodo Arman Ditangkap Kasat Reskrim Polres Lahat
-
Peristiwa4 tahun ago
Pelajar Alami Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Depan SMKN 2 Lahat
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Hampir Dua Bulan Buron, Pembacok Diciduk Tim Satreskrim Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Komplotan Pelaku Narkoba Lahat Tengah Berhasil Ditangkap Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Langgar Aturan, Oknum Polres Lahat Diberhentikan Tidak Hormat
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Soal Pembunuhan di Kikim Tengah, Pengacara Korban Angkat Bicara