Connect with us

Sumatera Selatan

Resmi Nahkodai SMSI Prabumulih, Ini Komitmen Hardoko Susanto

Published

on

PRABUMULIH SUMSEL, MLCI – Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Prabumulih resmi dilantik, Kamis (20/6/2025), di Gedung Kesenian Rumah Dinas Wali Kota Prabumulih.

Hardoko Susanto dipercaya memimpin kepengurusan SMSI Prabumulih untuk periode 2025-2028.

Pelantikan langsung dilakukan oleh Ketua SMSI Sumatera Selatan (Sumsel), Jon Herry SSos, disaksikan oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting daerah. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Staf Ahli Wali Kota Mulyadi Karoman SPd MSi, Ketua DPRD Prabumulih H Deni Victoria SH MH, Kasi PAPBB Faisyal Basni SH MH, perwakilan Kejari Prabumulih, perwakilan Pabung, serta Kadiskominfo Drs Mulyadi Musa MSi.

Dalam sambutannya, Ketua SMSI Prabumulih, Hardoko Susanto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan semua pihak.

“SMSI adalah wadah bagi para pemilik media di Prabumulih. Juga menjadi tempat berkumpulnya insan pers dari berbagai organisasi seperti PWI, IWO, dan lainnya,” ungkap Hardoko.

“Kami ingin maju dan berkembang bersama. Kami mohon dukungan dan sinergi dari pemerintah serta stakeholder lainnya,” tambahnya.

“Kami juga sangat senang, pelantikan hari ini berlangsung ramai dan meriah. Ini menunjukkan bahwa SMSI semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat Prabumulih,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Prabumulih, Mulyadi Karoman SPd MSi, yang hadir mewakili Wali Kota H Arlan, turut memberikan sambutan hangat dan apresiasi terhadap pelantikan pengurus SMSI Prabumulih.

“Selamat atas pelantikan ini. Semoga bisa bersinergi dengan Pemkot Prabumulih untuk mendukung program-program Cak Arlan dan Bang Franky,” ujarnya.

“Ini menjadi momentum awal bagi insan media untuk bergerak lebih maju dan lebih baik lagi,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran media dalam era digital saat ini.

“Dengan kemajuan teknologi, masyarakat kini menerima informasi dengan cepat lewat HP dan PC. Maka dari itu, media harus semakin profesional dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Mulyadi berharap, berdirinya SMSI Prabumulih tidak hanya menjadi wadah para pemilik media, tetapi juga membawa manfaat luas.

“SMSI ini kumpulan owner media yang diharapkan bisa lebih maju dan berkembang lagi. Bahkan, bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Perlintasan ini,” katanya.

“Ini bukan pekerjaan ringan. Tapi kami percaya, SMSI Prabumulih akan menunjukkan geliat dan kerja nyatanya demi menjadikan pemberitaan di Prabumulih lebih baik ke depannya,” pungkasnya.

Hardoko sendiri menegaskan komitmennya untuk menolak segala bentuk pemberitaan hoaks dan menjalankan visi dan misi organisasi demi kemajuan pers yang sehat dan profesional di Kota Prabumulih.

Sementara itu, Dewan Penasehat SMSI Sumsel, Oktaf Riadi SH turut mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut.

“Bersama Ketua SMSI Sumsel Jon Heri, kita bangun SMSI ini dari bawah. Sekarang telah menjadi konstituen Dewan Pers, artinya SMSI merupakan tempat berkumpulnya pemilik media yang sah dan kredibel,” jelasnya.

Ia berharap keberadaan SMSI bisa menjadikan media online di Prabumulih semakin profesional dan mampu mendukung pembangunan kota, termasuk sektor pariwisata dan promosi potensi daerah lainnya.

“Silakan mengkritik, namun harus tetap berimbang. Kritik yang konstruktif akan membuat pemberitaan jadi lebih menarik dan bermanfaat,” pesannya.

Saat ini, setidaknya 10 perusahaan pers profesional tergabung dalam SMSI Prabumulih. Diharapkan keberadaan mereka mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Kota Prabumulih, Bumi Seinggok Sepemuyian.*** (SMSI Sumsel)

Bagikan Berita :

Sumatera Selatan

Warga PALI Keluhkan Kelangkaan Gas Subsidi, Harga Jauh di Atas HET

Published

on

By

PALI SUMSEL, MLCI – Kelangkaan tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram atau yang biasa disebut gas melon kembali dikeluhkan warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kondisi ini membuat masyarakat, terutama para ibu rumah tangga, kesulitan memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari.

Selain sulit didapat, harga gas melon di lapangan juga melonjak jauh dari ketentuan pemerintah. Di tingkat pengecer, satu tabung gas bisa dijual hingga Rp30 ribu, padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) resmi hanya sekitar Rp18 ribu.

Hosi (40), ibu rumah tangga asal Kecamatan Talang Ubi, mengaku kerap kecewa karena stok gas hampir selalu kosong. “Kalau di agen, masyarakat tidak bisa beli langsung. Mereka sudah jual ke warung-warung. Di warung, harganya sampai Rp30 ribuan. Jauh sekali dari HET,” ungkapnya, Rabu (24/9).

Menurut Hosi, mahalnya harga mungkin masih bisa diterima jika stok selalu tersedia. Namun kenyataannya, gas melon justru sering langka. “Sering sekali kami tidak bisa masak karena gas habis. Masalah ini sudah lama terjadi, tapi pemerintah melalui Disperindag seolah tidak mampu mengatasinya,” ujarnya dengan nada kesal.

Ia mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) PALI untuk segera mengevaluasi distribusi dan memastikan kuota yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan ketersediaan yang mencukupi, harga diyakini akan lebih terkendali.

“Ini kan tugas pokok mereka. Masa masalah begini harus terus disuarakan oleh masyarakat? Kalau tidak becus, sebaiknya kepala daerah mengevaluasi kinerja jajarannya,” tegas Hosi.

Sementara itu, Kepala Disperindag PALI, Ida Martini, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan. Pesan konfirmasi yang dikirim melalui WhatsApp telah berstatus terkirim, namun belum ada jawaban.***

SMSI PALI

Bagikan Berita :
Continue Reading

Sumatera Selatan

Pecahkan Rekor Dunia, BSB dan Pemprov Sumsel “Guru Indonesia Belajar AI Serentak”

Published

on

By

PALEMBANG, MLCI – Sebuah momentum bersejarah tercipta pada Sabtu, 20 September 2025. Bank Sumsel Babel bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sukses menggelar Webinar Internasional “Guru Indonesia Belajar AI”.

Bukan hanya memperingati Hari Literasi Internasional, tetapi juga berhasil memecahkan rekor dunia Guinness World Record sebagai pembelajaran kecerdasan buatan (AI) oleh guru secara serentak terbesar di dunia.

Acara ini melibatkan ribuan guru SD, SMP, SMA/SMK, hingga dosen dari seluruh penjuru Sumatera Selatan. Antusiasme peserta menunjukkan semangat besar dunia pendidikan di Bumi Sriwijaya untuk menatap masa depan literasi digital dan teknologi.

Hadir langsung membuka kegiatan ini, Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, yang menegaskan pentingnya peran guru dalam transformasi pendidikan berbasis teknologi.

“Pendidikan harus beradaptasi dengan zaman. Dengan AI, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing generasi emas 2045 menghadapi dunia yang serba digital,” ujar Gubernur Herman Deru dalam sambutannya.

Webinar ini menghadirkan deretan pakar pendidikan, motivator, hingga praktisi AI. Di antaranya Dwi Sunu Pebruranto, S.Pd., M.Ed., Ph.D., Dr. Benny Irawan, S.Pd., M.Ed., Johannes Taruna, James Gwee, serta sejumlah tokoh akademisi dan praktisi teknologi pendidikan lainnya.

Partisipasi masif guru-guru di Sumatera Selatan ini tercatat dalam sejarah sebagai rekor dunia, memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang serius menyiapkan ekosistem pendidikan di era kecerdasan buatan.

“Bank Sumsel Babel bangga dapat menjadi bagian dari tonggak sejarah ini. Kami percaya bahwa investasi terbaik adalah investasi pada pendidikan, dan hari ini Sumatera Selatan membuktikan diri di mata dunia,” ungkap PPS Direktur Utama Bank Sumsel Babel Festero Mohamad Papeko, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini.

Selain menjadi catatan prestasi dunia, kegiatan ini diharapkan mampu memberi dampak nyata dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah. Guru sebagai garda terdepan pendidikan kini semakin siap memanfaatkan teknologi AI demi melahirkan generasi muda Indonesia yang adaptif, cerdas, dan berdaya saing global.*** (SMSI Sumsel)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Sumatera Selatan

Teken Bersama Wabup dan DPRD PALI Sahkan KUA dan PPAS 2026

Published

on

By

PALI SUMSEL, MLCI –  Mewakili Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Asgianto ST yang tidak bisa hadir pada rapat paripurna DPRD ke-13, Wakil Bupati PALI Iwan Tuaji melakukan penandatanganan persetujuan bersama pengesahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2026 pada Senin 22 September 2025.

Penandatanganan bersama antara Wabup Iwan Tuaji dengan DPRD kabupaten PALI dilakukan di ruang rapat paripurna disaksikan sejumlah Kepala OPD dan Forkopimda dilingkungan Pemkab PALI.

Rapat paripurna DPRD PALI ke-13 sendiri dipimpin langsung ketua DPRD PALI H.Ubaidillah didampingi Wakil ketua I H.Kristian dan Wakil ketua II Firdaus Hasbullah dihadiri 23 anggota dewan dari 30 anggota dewan di PALI.

Sebelum melakukan penandatanganan bersama, Rapat Paripurna ke-13 diawali dengan laporan kerja Banggar Anggaran (Banggar) DPRD PALI disampaikan Tutut Sapriyono.

Selanjutnya pimpinan rapat paripurna meminta persetujuan secara lisan kepada anggota dewan lain, dan KUA serta PPAS tahun anggaran 2026 disahkan dilanjutkan penandatanganan bersama antara eksekutif dan legislatif.

Usai melakukan penandatanganan persetujuan bersama pengesahan KUA dan PPAS tahun anggaran 2026 Wabup Iwan Tuaji menyatakan bahwa sesuai arahan Bupati Asgianto akan memprioritaskan program-program pro rakyat.

“Sesuai arahan pak Bupati, pemerintah kabupaten PALI akan melaksanakan program-program prioritas untuk  masyarakat sesuai Renstra kemarin dan hari ini Alhamdulillah sudah disahkan KUA dan PPAS tahun anggaran 2026,” ujar Wabup.

Untuk prioritas jangka pendek, Wabup menyatakan fokus program satu desa satu produk dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Target jangka pendek pak Bupati adalah membangkitkan perekonomian masyarakat dengan fokus menjalankan program satu desa satu produk,” tandasnya.

Sementara itu, ketua DPRD PALI H.Ubaidillah mengatakan bahwa usai KUA dan PPAS tahun anggaran 2026 disahkan, antara seluruh anggota dewan dan TAPD fokus membahas APBD untuk benar-benar kepentingan masyarakat luas.

“Kedepan antara legislatif dan eksekutif dalam hal ini TAPD menyusun dan membahas APBD untuk kepentingan masyarakat umum,” kata Ketua DPRD PALI.

Dikutip dari sejumlah sumber bahwa KUA (Kebijakan Umum APBD) dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) adalah dua dokumen penting dalam pengelolaan keuangan daerah di Indonesia.

Dimana KUA merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah untuk periode satu tahun.

KUA Berisi asumsi dasar penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, dan kebijakan pembiayaan daerah.

KUA disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Sementara PPAS merupakan dokumen yang memuat prioritas pembangunan daerah dan batas maksimal anggaran untuk setiap program dan kegiatan.

PPAS berisi prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan, rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Plafon anggaran sementara diuraikan berdasarkan urusan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program dan kegiatan, serta belanja tidak langsung.

KUA dan PPAS disusun bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai langkah awal penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Tujuan utama KUA dan PPAS adalah untuk memastikan bahwa anggaran daerah disusun secara transparan, akuntabel, dan efektif dalam mendukung pembangunan daerah.*** (SMSI PALI)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Kategori

Advertisement
Advertisement

Populer

error: Content is protected !!