Nasional
Jabatan Dekan FEB Universitas Trisakti Kembali Diemban Prof. Dr. Yolanda Masnita

JAKARTA, MLCI – Prof. Dr. Yolanda Masnita Siagian, CIRR, CMA, CPM (Asia) pada Selasa 7 Januari 2025 dilantik menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trisakti (Usakti) untuk periode kedua (2025-2030).
Pada kesempatan yang sama dilakukan serah terima jabatan Dekan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Usakti, dari Dr. Melati Ferianita Fachrul, MS kepada Dr. Ir. Silvia Yuslim, MT, bertempat di Gedung M Usakti, Grogol, Jakarta Barat.
Pelantikan Dekan FEB Usakti dan Serah Terima Jabatan Dekan FALTL dilakukan oleh Rektor Usakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., didampingi Pengurus Yayasan Trisakti, Senat Usakti, dan Rohaniawan.
Acara tersebut didahului dengan pembacaan sumpah oleh Dekan yang baru dilantik, penandatanganan Surat Keputusan, dilanjutkan dengan sambutan dan ramah tamah.
Acara itu dihadiri Sekretaris dan Bendahara Yayasan Trisakti, Rektor dan Wakil Rektor Usakti, Sekretaris Senat Usakti, Ketua Satdik Trisakti, Dekan dan Wakil Dekan di lingkup Usakti, para Direktur, Ka Biro, Ka Lembaga, Ka Sekum Usakti, Presma dan Ketua Kongres Mahasiswa, dan Wakil Alumni Usakti beserta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Rektor Usakti Prof. Kadarsah menyampaikan ucapan terima kasih atas pencapaian prestasi FEB pada lima tahun pertama di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Yolanda dan prestati FALTL di bawah kepemimpinan Dr. Melati.
Capaian dimaksud termasuk peningkatan prosentasi daya serap lulusan, penurunan masa tunggu, kualitas riset dan publikasi, masuknya Usakti dalam lima PTS klaterisasi di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDKTI) 3 pada tingkat mandiri, kegiatan internasionalisasi di Fakultas, termasuk perolehan Erasmus Grant.
Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan Trisakti yang diwakili oleh Sekretaris Yayasan Trisakti Prof. Dr. Muhammad Dimyati M.Sc juga mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Dekan yang lama dan Dekan yang baru dilantik.
”Pencapaian Usakti yang membanggakan adalah enam alumninya dipercaya masuk di jajaran Kabinet Merah Putih,” kata Prof. Muhammad Dimyati.
Ia juga mengemukakan, untuk lebih maju ke depan Usakti tidak hanya berfokus kepada dosen dan karyawan, tetapi juga kepada mahasiswa yang harus dilayani dengan baik.
Selain itu, menurut dia, para dosen diharapkan dapat menjalankan Tri Dharma dengan lebih baik serta bekerja keras dan cerdas, sehingga pemeringkatan Usakti, baik di tingkat Dunia (World Ranking) maupun tingkat Asia bisa lebih baik dari pencapaian saat ini.
Fokus Penyelarasan Kurikulum
Sementara itu Dekan FEB Usakti Prof. Dr. Yolanda dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor dan jajarannya serta kepada semua civitas akademika FEB Usakti atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan selama ini.
“Kalau dalam ekonomi kita mengenal istilah ‘demand and supply’, sepertinya ‘supply’ kepercayaan dari Bapak Rektor bertemu dengan ‘demand’ semangat pengabdian saya untuk FEB,” katanya.
Seperti yang disampaikan oleh Mendiktisaintek Prof. Satryo, lanjutnya, arah pendidikan tinggi di Indonesia harus relevan dengan kebutuhan industri agar lulusan dapat terserap di dunia kerja.
”Maka dari itu FEB Trisakti akan terus melakukan evaluasi kurikulum dan program studi agar tetap kekinian. Kita tidak mau lulusan Usakti seperti HP jadul, fiturnya ketinggalan zaman,’’ ujarnya
Menurut dia, pihaknya lima tahun ke depan akan fokus pada penyelarasan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dengan mengacu pada Top 10 skills; penguatan kerja sama dengan dunia usaha; peningkatan kualitas riset dan publikasi; pengembangan soft skills mahasiswa; digitalisasi sistem pembelajaran, dan ”Longlife education”.
Ia juga berharap agar izin Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), Pembukaan Program Studi Bisnis Digital dan Program Studi S3 Akuntansi bisa disetujui dalam waktu dekat.
Prof. Yolanda telah memimpin FEB yang terdiri dari sembilan Program Studi (Prodi) pada Strata D3, D4, S1, S2, S3 dan Profesi selama lima tahun (2020-2025) dan diangkat kembali untuk periode jabatan yang kedua (2025-2030).
Di bawah kepemimpinannya pencapaian yang diraih antara lain 8 dari 13 Prodi FEB Usakti mendapatkan akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA): Unggul; satu akreditasi internasional Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), dan berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015.
Prestasi lain adalah peningkatan kuantitas Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM), baik di tingkat nasional maupun internasional serta perolehan Erasmus Grant, dimana FEB mendapatkannya dari universitas partner di Slovakia, Polandia, Turki dan Estonia.
Sementara itu Dekan FALTL perode 2019-2025, Dr. Melati Ferianita Fachrul, MS dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan selama dia menjadi Dekan FALTL.
Dr. Melati juga mengucapkan selamat bertugas kepada Dekan yang baru, Dr. Ir. Silvia Yuslim, MT dan berharap FALTL lebih baik di bawah kepemimpinan Dekan yang baru.
Dikatakannya, peningkatan jumlah mahasiswa FALTL merupakan pekerjaan rumah bagi pimpinan FALTL. Namun ia yakin dengan dukungan pimpinan Usakti dan seluruh jajarannya, FALTL ke depan akan lebih maju dan sukses.
Sumber SMSI Pusat
Nasional
2.670 Media Siber Bersatu, SMSI Apresiasi Kinerja Polri Lewat Konvensi Nasional 2025

JAKARTA, MLCI – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyatakan dukungan penuh terhadap Polri dalam upayanya menegakkan supremasi hukum dan menciptakan suasana yang aman dan kondusif di tengah masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keteladanan Kepolisian Republik Indonesia, SMSI berencana akan menggelar Konvensi Nasional bertema “Sinergi SMSI dan POLRI dalam Penegakan Supremasi Hukum dan Pencegahan Premanisme”, yang rencananya akan berlangsung pada 8-9 Juli 2025 mendatang.
SMSI sebagai organisasi perusahaan media siber terbesar versi MURI dan Menteri Pariwisata RI, dengan 2.670 anggota yang tersebar di 34 provinsi, memandang pentingnya sinergi antara pers dan aparat penegak hukum dalam menjaga stabilitas nasional serta membangun kesadaran publik melalui informasi yang kredibel dan bertanggung jawab.
Konvensi Nasional SMSI ini akan dirangkaikan dengan penganugerahan PIN Emas dan anugerah sahabat pers kepada perwira-perwira Polri yang dinilai berprestasi dan menunjukkan keteladanan dalam pelaksanaan tugas, termasuk perlindungan masyarakat, keterbukaan terhadap kritik, dan kontribusi aktif terhadap ketahanan pangan nasional.
Selain seminar dan diskusi, konvensi juga akan mengukuhkan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) SMSI sebagai mitra hukum media siber dan masyarakat pers, yang dapat bersinergi dengan institusi Polri dalam memberikan edukasi hukum serta perlindungan profesi jurnalis.
SMSI juga mengajukan audiensi kepada Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si sebagai bentuk penghormatan dan sinergi kelembagaan. Audiensi ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan dialog strategis guna memperkuat kerja sama dalam mewujudkan demokrasi yang sehat dan keamanan yang berkelanjutan.
Melalui konvensi ini, SMSI menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis Polri dalam menyuarakan kebenaran, melawan hoaks, dan menjaga persatuan bangsa melalui pemberitaan yang profesional dan beretika.*** (D4F)
Nasional
Dudung Abdurachman, “Indonesia Menuju Kemandirian Industri Pertahanan Sesuai Amanah Presiden Prabowo”

JAKARTA, MLCI – Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman belum lama ini berkesempatan meninjau langsung pameran alutsista Indo Defence.
Disela-sela kunjungan, Dudung yang juga menjabat Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional menyebut, Indonesia tidak boleh kalah untuk memajukan teknologi, dalam industri pertahanannya dari negara-negara sahabat.
“Saya selaku penasihat khusus presiden bidang pertahanan nasional dan saya sebagai pakar strategi pertahanan dan industri pertahanan, melihat dari perkembangan lintasan industri pertahanan saat ini di dunia begitu pesat. Kita lihat juga perkembangan perang Ukraine, Rusia termasuk Israel, Iran dan sebagainya,” ujar Eks KSAD tersebut dihadapan awak media, Kamis (12/6).
Dudung menerangkan, perkembangan teknologi saat ini sudah jauh sekali dan sangat penting. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo yang menekankan untuk segera membangun industri pertahanan.
Dudung menegaskan, ekosistem pertahanan dalam negeri harus sudah terbentuk. Walau selama ini sudah ada seperti Defend-ID yang di dalamnya ada PT PINDAD, PT PAL, PT DI dan sebagainya, hal itu akan terus dikembangkan sehingga tidak menjadi negara yang menggunakan, memakai dan membeli.
“Tetapi kita juga ada kemandirian industri pertahanan sehingga kita bisa segera mungkin akan membangun itu,” ucap Dudung.
Menurut Dudung, dirinya optimistis, banyak cara untuk mengembangkan industri pertahanan di Indonesia, baik dengan swasta dan pemerintah seperti mengembangkan pabrik drone dan juga transfer of technology (TOT) dengan negara lain.
“Mudah-mudahan dengan lintasan teknologi yang begitu pesat ini membuat negara kita mampu mengimbangi dan kita juga akan mampu juga, khususnya penekanan Bapak Presiden, beliau terkonsentrasi kepada pembangunan teknologi industri pertahanan. Sehingga ini akan segera kita menyimbangi dengan negara-negara lain,” tandas Dudung.
“Ya mudah-mudahan dengan adanya Indo Defence ini akan membuka kita semua, kita bekerja sama dengan negara-negara lain,” imbuh Dudung.
Sementara itu, terkait alutsista yang menjadi konsen, Dudung tak menampik drone menjadi salah satu yang menjadi fokus.
Saat menjadi KSAD, Dudung mengaku sudah memesan sejumlah drone, baik drone untuk surveillance, drone yang untuk bisa menjatuhkan bom, termasuk kamikaze.
“Saya optimis kalau targetnya melihat Bapak Presiden, saya lihat antusias sekali kalau masalah pertahanan beliau, masalah alutsista, mari kita dorong. Tapi ini juga berkaitan dengan dana kan, karena kepentingan apa yang kita akan beli sesuai dengan kemampuan anggaran,” pungkas Dudung.*** (SMSI Pusat)
Nasional
Ayahku Gugur Saat Bertugas: Kisah Putri Kapolsek Negara Batin yang Menyentuh Hati

SALSABILA, putri dari almarhum AKP Anumerta Lusiyanto, mencurahkan isi hatinya di media sosial setelah sang ayah gugur saat bertugas dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin 17 Maret 2025 lalu.
AKP Lusiyanto, yang menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin, tewas tertembak oleh oknum anggota TNI dalam operasi tersebut, bersama dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.
Melalui akun TikTok @.sabils, Salsabila—yang akrab disapa Bila—menyampaikan kesedihannya atas kepergian sang ayah, sosok yang ia kenal sebagai pekerja keras dan teguh menjaga integritas.
“Papa nggak mau anaknya dikasih makan dari uang haram. Papa kerja siang malam, nyambi jadi sopir travel demi biaya pendidikan Bila,” tulis Bila dalam unggahan yang menyentuh banyak warganet.
Almarhum bahkan pernah menolak suap, dan lebih memilih mencari penghasilan tambahan dengan mengemudi mobil travel demi menepati janjinya untuk hadir di wisuda Bila pada Mei 2025.
Namun, janji itu kini tinggal kenangan. Salsabila bercerita bahwa selama setahun terakhir, ia tak sempat memeluk sang ayah. Saat akhirnya bertemu, sang ayah telah terbujur kaku di dalam peti jenazah.
“Satu tahun Bila nggak peluk papa. Kemarin pas pulang, Bila peluk papa… badan papa udah kaku,” tulisnya pilu.
AKP Lusiyanto sebelumnya juga sempat berjanji akan pulang kampung dan berlebaran di Belitang, Sumatera Selatan. Namun kini, sang ayah benar-benar “pulang”—dalam arti yang tak pernah ia bayangkan.
Kesaksian soal integritas AKP Lusiyanto juga datang dari istrinya, Sasnia. Ia menceritakan bahwa suaminya pernah menolak amplop berisi uang dari seseorang yang meminta agar praktik sabung ayam dibiarkan berjalan.
“Saya lihat sendiri pakai mata kepala. Amplopnya isi Rp1 juta. Tapi bapak nggak mau,” ujar Sasnia. Ia meyakini, sikap tegas dan jujur suaminya membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak yang terlibat dalam praktik perjudian.
Hal itu diungkapkannya kembali kepada beberapa awak media usai sidang terhadap terdakwa pembunuh suaminya, yakni Kopda Bazarsah di depan ruang sidang Pengadilan Militer I-04 Palembang, Rabu (11/6) siang.
Dalam sidang itu, yang dipimpin oleh Mayor CHK (K) Dr. Endah Wulandari itu, Bazarsah didakwa oleh oditur dengan tiga pasal berlapis, yaitu pasal Primer 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Subsider pasal 338 tentang pembunuhan biasa.
Kemudian, Undang-undang Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan senjata tajam secara ilegal, serta Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian.
Di sisi lain, simpati terus berdatangan kepada keluarga korban. Tidak hanya bagi keluarga AKP Lusiyanto, tetapi juga keluarga dari Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M. Galib Surya Ganta yang ditembak oleh terdakwa Kopda Bazarsah.
Seperti yang diungkapkan rekan kerja almarhum dalam unggahan TikTok @daroel27, dia menuliskan:
“Saya 18 tahun dinas sepolres dengan almarhum, 5 tahun satu polsek. Kadang beliau nyambi jadi sopir travel Bakau. Memang sesederhana itu orangnya,” ujarnya.
Kini keluarga Lusiyanto menunggu putusan seadil-adilnya atas hilangnya nyawa kepala keluarga yang selama ini menafkahi mereka.
Kuasa hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti berharap, majelis hakim nantinya bisa menilai bahwa tindakan terdakwa adalah hasil dari rencana yang telah matang, terutama karena terdakwa membawa senjata api dalam kegiatan yang bukan bersifat operasi militer.
“Dengan terbukti adanya niatan membawa senjata api dalam kategori untuk mengamankan diri. Berartikan, tidak hanya anggota Polri ketika akan melakukan penggerebekan atau apa, pada masyarakat biasa saja bisa terjadi. Kan begitu?” tambah Putri.
Putri juga menyatakan keberatan atas dakwaan ringan yang dijeratkan kepada terdakwa Peltu Yun Hery Lubis, oknum TNI yang ikut terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.
Peltu Yun Hery Lubis, yang diketahui menjabat Dansub Ramil Koramil 427-01, didakwa sebagai pemilik arena sabung ayam tempat terjadinya penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, pada 17 Maret 2025 lalu.
Namun, Oditur Militer hanya menjeratnya dengan Pasal 303 Ayat 1 Jo Pasal 55 KUHP tentang perjudian, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
“Dakwaan pasal 303 ini terlalu ringan. Peltu Lubis tahu bahwa terdakwa lainnya, Kopda Basar, membawa senjata api dan sudah memiliki niat membunuh. Terlepas dari siapa yang menjadi korban, Lubis seharusnya menegur dan mencegah,” ungkap Putri.*** (SMSI Sumsel)
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
4 Pria dan 1 Wanita Terduga Pelaku Narkoba Diringkus Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Team Tiger Polres Lahat Kembali Tangkap Terduga Pembunuhan
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Dua Pasal Hukum, Dodo Arman Ditangkap Kasat Reskrim Polres Lahat
-
Peristiwa4 tahun ago
Pelajar Alami Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Depan SMKN 2 Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Hampir Dua Bulan Buron, Pembacok Diciduk Tim Satreskrim Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Komplotan Pelaku Narkoba Lahat Tengah Berhasil Ditangkap Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Langgar Aturan, Oknum Polres Lahat Diberhentikan Tidak Hormat
-
Hukum & Kriminal5 tahun ago
Soal Pembunuhan di Kikim Tengah, Pengacara Korban Angkat Bicara