Connect with us

Peristiwa

Kereta Api Hantam Mobil di Perlintasan Tak Berpalang, Batay Lahat

Published

on

Syafudin –

LAHAT SUMSEL, MLCI – Perlintasan Kereta Api (KA) tak perpalang kembali terjadi kecelakaan di Kabupaten Lahat. Kali ini peristiwa itu berlokasi di lintasan KA dalam Desa Batay Kecamatan Gumay Talang.

Di perlintasan KA Desa Batay itu KA jenis penumpang dengan nomor S.10 Bukit Selero menambrak satu unit mobil merk Mitsubishi Engkel 100 PS warna kuning dengan Nomor Polisi (Nopol) BG 8179 E mengalami ringsek, namun beruntung tidak sampai menelan korban jiwa. Jum’at (26/2/2021).

Hal itu diungkapkan Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono SIK didampingi Kapolsekta Lahat Iptu Irsan SE melalui Kanit Reskrim Ipda Buddi Agus SE kepada awak media.

“Usai mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi Laka Lantas antara Kereta Api tujuan Palembang dari Lubuk Linggau dengan satu unit mobil Mitsubishi tersebut, kemudian kami langsung mendatangi TKP Piket SPKT Regu II/B Polsek Kota Lahat,” sambung Ipda Buddi.

Setelah dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), Anggotanya juga langsung menyambangi Rumah Sakit DKT Lahat guna mendata identitas korban bernama Ismail (70) warga Gang Sentral Kelurahan Talang Jawa Selatan Nomor 023 Kecamatan Lahat.

Akibat dari kejadian itu, korban yang telah berumur lebih dari setengah abad tersebut, hanya mengalami bekas kemerahan ditengah dada dengan ukuran lebih kurang 13 CM tidak tegas. Lalu, dibagikan pinggang korban mengalami nyeri dan akan dilakukan rontagen.

“Beruntung dalam kecelakaan ini, tidak sampai menelan korban jiwa. Namun, korban mengalami sejumlah luka luka ringan seperti luka lecet di dagu, luka lecet pada bagian lengan sebelah kanan dan kiri, dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit DKT Lahat,” urai Ipda Buddi.

Selanjutnya, Ipda Buddi bersama regu piket SPKT BRIPTU Indra Gunawan, BRIPTU Angga Revia Ulli, BRIPTU Adi Rahmansyah SE, dan BRIPTU Wahyu Alexander mendatangi TKP guna untuk memastikan peristiwa itu, benar benar terjadi.

“Terakhir, kita mendata identitas saksi yang melihat bahwa benar adanya kejadian mobil ditabrak kereta api tersebut. Saksi yang melihat bernama Agus Sulistianto (55) warga Gang Sentral Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kecamatan Lahat dengan No rumah 023 Lahat. Terkait kecelakaan sudah kita koordinasikan dengan unit Lakalantas Polres Lahat,” pungkas Ipda Buddi Agus. ***

Bagikan Berita :
Continue Reading

Peristiwa

Ludes Terbakar Depot Kayu di Pagar Agung Lahat, Diduga Korsleting Listrik

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Warga beserta petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakan api yang membara di Depot Kayu tepatnya di Talang Kabu Kelurahan Pagar Agung Kecamatan Lahat sekira pukul 07.01 Wib.

Kebakaran tersebut diduga terjadi adanya percikan api dari korsleting listrik yang mengakibatkan seluruh bangunan depot hangus terbakar.

Kepada awak media, dugaan korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran itu juga dibenarkan oleh Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten (DPKP) Kabupaten Lahat,  M Jonliadi SE.

“Depot kayu tersebut dikelola oleh Maksum (40), tidak ada korban jiwa dalam musibah ini namun depot kayu tersebut mengalami kerugian sekitar ratusan juta,” sambungnya.

Proses pemadamaan kobaran api di depot kayu itu, Ia mengkerahkan 31 personil damkar dengan 3 unit armada damkar, 2 tanki suplay damkar dan 1 mobil triton hingga situasi aman dan terkendali serta tidak ada korban jiwa.

“Kami menghimbau kepada masyarakat agar sedikit lebih peduli dengan alam kita dan jika terjadi percikan api yang akan mengakibatkan kebakaran segera hubungi posko pemadam kebakaran kabupaten Lahat,” imbuh Jonliadi.***(Herlan)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Peristiwa

HUT Lahat Ke 156 tahun 2025

Published

on

By

Kabid pengelolaan Sampah dan Limba B3 Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lahat, Indra Buana S.H,.MH

Bagikan Berita :
Continue Reading

Peristiwa

Pra Peradilan, Kajari Lahat: “Penetapan dan Penahanan Tersangka Kasus Korupsi Sudah Sesuai Hukum”

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Sidang Pra Peradilan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Kegiatan Fiktif Pembuatan Peta Desa Tahun Anggaran 2023 yang diduga merugikan keuangan negara miliyaran rupiah, hari ini selasa, 6 Mei 2025 sekira jam 11.30 Wib digelar di Ruangan Sidang Pengadilan Negeri Lahat.
Agenda sidang itu Pembacaan Jawaban dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lahat selaku termohon dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi pada kegiatan fiktif peta Desa.

Secara langsung Kajari Lahat Toto Roedianto SSos SH MH didampingi Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) M Fadli Habibi SH MH dan Kasubsi Penyidik Rahmad Memo SH turun ke sidang Pra Pradilan tersebut.
Diketahui, tersangka DE merupakan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Lahat sebelumnya telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam perkara Tipikor dugaan fiktif pembuatan Peta Desa.
Oleh karena itu, tersangka DE melalui tim kuasa hukumnya mengajukan gugatan pra peradilan di Pengadilan Negeri Lahat terkait penetapan dirinya sebagai tersangka.
Dalam gugatan tersangka melalui tim kuasa hukumnya meminta Pengadilan Negeri Lahat menyatakan penetapan tersangka dan penahanan yang telah dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Lahat tidak sah dan tidak mengikat secara hukum.
Menanggapi hal tersebut Kajari Lahat memberikan jawaban yang dibacakan dalam persidangan dan menyatakan bahwa Tim Penyidik Kejari Lahat telah melakukan proses penanganan perkara yang dimaksud untuk mencari 2 alat bukti sesuai hukum.
“Yakni peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta telah mempedomani Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015,”
Dilanjutkan Kajari, dalam proses mencari minimal 2  alat bukti untuk dapat menetapkan Pemohon sebagai tersangka, telah dilakukan melalui rangkaian tindakan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 2 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
“Penahanan yang dilakukan terhadap Pemohon juga telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 21 ayat (1) KUHAP yang menguraikan syarat-syarat penahanan, termasuk syarat objektif (jenis tindak pidana) dan syarat subjektif (kekhawatiran akan melarikan diri, mengulangi tindak pidana, atau menghilangkan barang bukti),” pungkas Kajari.
Usai jawaban Kajari itu, sidang akan dilanjutkan pada Rabu 7 Mei 2025 mendatang dengan agenda pembuktian dari Pemohon dan Termohon.***(D4F)
Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!