Pemerintah

Tahun 2021, Dana Desa di Lahat Bisa Bangun Akses Internet

Published

on

SMSI Lahat –

LAHAT SUMSEL, MLCI – Pemerintah Pusat melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masih banyaknya “Blank Spot” atau zona susah sinyal telekomunikasi seluler di desa melalui anggaran prioritas Dana Desa (DD) Tahun 2021.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) Kabupaten Lahat Ekman Mulyadi SSos melalui Kabid Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa, Yanuar Ardiansyah SE MAP. Rabu (13/1/2021) di ruang kerjanya.

Untuk itu, tambah Yanuar, Pemerintah Desa bisa menggangarkan pembangunan fisik desa seperti Tower Internet guna kelancaran informasi di zaman modern ini.

“Sebagaimana diketahui, pembangunan tower telekomunikasi masih belum merata. Tower masih terpusat di daerah ramai. Bahkan, ada sejumlah desa masih mengalami blank spot sinyal,” jelasnya.

Desa bisa membuat akses internet gratis di area masing masing untuk digunakan oleh masyarakat.

Diterangkan Yanuar, bahwa tidak terdapat pembatasan anggaran dalam pemasangan internet desa ini. Di tengah pandemi virus corona (Covid 19), internet sangat dibutuhkan seperti pembelajaran jarak jauh untuk siswa sekolah dan pembangunan tower internet untuk membuka akses informasi dan memperoleh informasi.

“Bagi desa yang Blank Spot bisa menganggarkan untuk pemasangan Tower Internet, asalkan itu menjadi prioritas masyarakat saat Musyawarah Desa (Musdes),” ungkapnya

Lebih jauh Yanuar menerangkan, untuk pembangunan tower dilakukan di tanah milik pemerintah desa, karena itu bagian dari aset desa. Menurutnya, pembangunan tower desa tidak boleh dibangun di tanah pribadi ataupun di lingkungan rumah pribadi Kepala Desa.

Lokasi tower desa diwajibkan dibangun di tanah milik pemerintah desa atau di tempat umum.

Bagi kepada desa yang tengah membangun fasilitas jaringan internet desa, pihaknya berharap pembangunan dilakukan secara maksimal bersama pihak penyedia jasa (provider), agar jangan sampai gagal.

“Seperti di Desa Karang Rejo sempat melaksanakan pembangunan Tower Internet dan sudah berjalan, akan tetapi gagal, karena tidak maksimal sehingga putus kontrak,” pungkas Yanuar.***

Bagikan Berita :

Populer